Lamborghini dan Jaguar kena pajak 150 persen
AGEN BOLA
Kebijakan pemerintah yang mengenakan pajak penjualan barang mewah (PPnBM) hingga sebesar 150 persen, ditanggapi positif kalangan dunia usaha. Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofjan Wanandi mendukung langkah pemerintah mengeluarkan kebijakan itu.
"Kalau perlu itu semua saja tidak perlu masuk. Kita ini importir terbesar kedua barang-barang seperti Lamborghini, Jaguar," kata Sofjan di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Selasa (27/8).
Sofjan tidak menampik bahwa impor barang-barang mewah berkontribusi terhadap defisit neraca transaksi berjalan dan pelemahan nilai tukar rupiah.
Sebelumnya, Menteri Perdagangan Gita Wirjawan yakin kebijakan penambahan pajak penjualan barang mewah (PPnBM) bisa mengerem impor barang konsumsi. Pemerintah sepakat bahwa impor diprioritaskan untuk komoditas yang dapat menyebabkan inflasi, khususnya bahan pangan.
Gita menegaskan, impor barang mewah semisal mobil bermerek, berharga miliaran, jika tak dikurangi hanya akan menambah defisit neraca transaksi berjalan.
"Pajak barang mewah itu saya rasa penting, karena kita memberi sinyal yang dibutuhkan untuk mengambil sikap dalam konteks menjaga current account. Jadi mobil mewah seperti Ferrari itu memang sebaiknya dikenakan tambahan pajak," ujar Gita.
Bandar Bola
Komisi XI DPR melihat, guna mengatasi persoalan yang melanda perekonomian Indonesia, DPR akan menyetujui usulan pengenaan pajak impor barang mewah sebesar 150 persen.
"Kita sudah setujui usulan tentang salah satu paket, kenaikan pajak barang mewah yang sampai 125 sampai 150 persen. Banyak orang kaya yang beli jet mewah, lamborghini, hummer. Kita itu importir terbesar kedua, itu layak untuk dikenakan pajak barang mewah sampai 150 persen," kata Wakil Ketua Komisi XI DPR RI Harry Azhar Azis di Komisi XI DPR RI, Senin (26/8) malam.
Selain itu, Harry mengatakan peluang lain adalah dari impor Bahan Bakar Minyak (BBM) oleh Pertamina, dimana 10 persennya akan diganti dengan biodiesel.
"Pertamina itu impornya itu sekitar USD 37 miliar tahun 2013. Sebagian solar di batasi, tadinya mau 50 persen tapi akhirnya hanya 10 persen itu ekses biodiesel," jelas Harry.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar